Loading

Wikipedia

Hasil penelusuran

Senin, 29 Juli 2013

BUDAYA INDONESIA


PENDAHULUAN BUDAYA INDONESIA

Indonesia merupakan negeri yang kaya dengan keanekaragaman, baik itu keanekaragaman geografis, keanekaragaman etnis, maupun keanekaragaman agama, keyakinan dan kepercayaan. Secara ditandai oleh perbedaan secara horizontal, juga terdapat perbedaan-perbedaan vertical yaitu : perbedaan-perbedaan secara ekonomi, pendidikan dan kemakmuran. Perbedaan-perbedaan inilah yang memberi corak dan warna yang spesifik masing-masing daerah yang didukung oleh etnic sebagai pendukung budaya-budaya lokal.

Bagi suatu negara yang terdiri dari ribuan pulau dan ribuan etnic seperti Indonesia ini, persatuan dan kesatuan nampaknya bukan merupakan hal yang mudah, kecuali diadakan upaya untuk menumbuh kembangkan budaya local dalam rangka memupuk rasa kebanggaan citra diri, identitas diri dan etnic dengan suku lain di Indonesia, pemupukan citra diri dan identitas diri serta etnic dan suku lain di Indonesia.

Pemupukan citra diri dan identitas diri serta komunikasi dalam budaya tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan, agar rasa kebersamaan suatu bangsa dapat terus meningkat dalam konteks ini budaya local benar-benar merupakan asset bangsa yang harus dikembangkan dan diberdayakan untuk mendukung proses kemandirian masyarakat sekaligus memupuk rasa persatuan dan kesatuan yang selama ini masih perlu mendapatkan perhatian secara serius. 

Dalam Garis-garis Basar Haluan Negara (GBHN) tahun 1999-2004 disebutkan bahwa pengembangan kebudayaan suatu bangsa perlu ditumbuhkan dengan merumuskan nilai-nilai kebudayaan terhadap totalitas perilaku kehidupan ekonomi, politik, hukum dan kegiatan kebudayaan dalam rangka pengembangan kebudayan nasional, serta pengembangan kebebasan berkreasi dan berkesenian dan mengembangkan sikap kritis terhadap nilai-nilai budaya yang serasi dan kondusif untuk menghadapi tantangan pembangunan bangsa di masa depan. Nilai-nilai budaya berfungsi sebagai panutan masyarakat yang tidak hanya mampu membangun dirinya tetapi juga tangguh menghadapi tantangan. Sehingga pada tahun 1998 Pemerintah mencanangkan tahun tersebut sebagai tahun seni dan budaya, yang ditandai dengan diurusinya bidang seni dan budaya oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Pertahanan Keamanan, Departemen Dalam Negeri dan Departemen Pariwisata Seni dan Budaya.

Untuk hal tersebut diatas, dalam rangka pembangunan daerah, Revitalisasi elemen-elemen budaya local yang menjadi identitas masyarakat dan daerah yang bersangkutan penting di lakukan. Salah satu langkah guna mencapai hal-hal tersebut diatas adalah dengan melakukan identifikasi budaya etnis local/daerah dalam rangka pengembangan daerah.

Dengan asumsi budaya local merupakan asset penting daerah yang dapat berfungsi sebagai pendorong bagi pembangunan dan pengembangan daerah, maka perlu diupayakan identifikasi, pemberdayaan dan sekaligus pemanfaatan produk-produk budaya serta pariwisata untuk kepentingan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat pendukungnya di Kawasan Timur Indonesia.

Dalam berotonomi daerah serta menghadapi pasar global dan AFTA tahun 2003, perkembangan Seni dan Budaya serta Pariwisata di Kawasan Timur Indonesia maju dengan sangat pesat. Hal ini akibat kestabilan politik, ekonomi dan keamanan di Indonesia, sangat memungkinkan tumbuh dan berkembangnya sector dunia pariwisata di berbagai daerah Kawasan Timur Indonesia. Banyak bermunculan hotel-hotel besar dan menengah, Perusahaan Biro Perjalanan, Perusahaan-perusahaan Angkutan baik darat, laut maupun udara yang tumbuh bagaikan jamur dimusim hujan.


1.    Visi                    :    Mengembangkan sayap bisnis di era Globalisasi secara berkesinambungan Memperluas jaringan baik dalam maupun luar yaitu : menjadi Perusahaan yang paling kreatif & inofatif. Pada bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi

2.    Misi                   :    Meningkatkan Perusahaan adalah memberi pendidikan pelayanan yang lebih baik, menciptakan hubungan saling menguntungkan dengan swasta, Pemerintah maupun media massa dalam system budaya Perusahaan meneladani semangat yaitu : peduli, positif dan antusias, komunikatif, kerjasama, disiplin dan bertanggung jawab, komitmen & produktif.


3.    Tugas               :    Sebagai sebuah penghubung jaringan yang langsung berada di bawah pengawasan Menteri Pendidikan Nasional, Inter face biochip Computer berusaha mampu bertugas melaksanakan, mengkoordinasikan dan membina kegiatan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri.

4.    Fungsi              :    Merumuskan kebijakan Teknis di bidang pengembangan dan pembinaan pendayahgunaan Teknologi Informasi & komunikasi untuk pendidikan jarak jauh / terbuka. Mengembangkan system dan model pembelajaran melalui Pendayagunaan Teknologi Informasi & Komunikasi untuk pendidikan jarak jauh/terbuka, termasuk pelayanan konsultasi, mengembangkan program media untuk semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan termasuk pelayanan konsultasi. Fasilitas warnet terbuka memberi akses system informasi manajemen Transfer data, gambar, audio, dan audio visual melalui jejaring pendidikan nasional & internasional.


5.    Kualitas            :    Menjadi hal yang utama bahwa kualitas adalah nafas hidup. Sehingga segala daya upaya fikiran dilakukan untuk mendukung sumberdaya manusia yang berkualitas. Pelatihan semua aspek mutu untuk meningkatkan kesejahteraan. Kepuasan pelanggan dalam pelayanan menjadi tanggung jawab pengawasan dan pengembangan yang berkesinambungan selalu dilakukan dalam proses produksi. Hal ini di dukung pengaduan yang muncul serta tenaga kerja yang berpotensi, sehingga mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan terjamin sesuai kebutuhan pelayanan pelanggan. Aplikasi perangkat ini memberikan kemudahan untuk memperoleh data akurat dalam waktu singkat.

6.    Produktifitas    :    Efisien pada semua aspek dan tingkat usaha/kerja dengan mengerahkan semua daya upaya dan fikiran untuk menghasilkan Tingkat Produktivitas yang tinggi dan daya saing kompetitif. Proses terjamin sepanjang pengawasan yang akurat melengkapi penelitian dan pengembangan dengan penyerapan informasi di lakukan secara strategis. Pengembangan berusaha agar lebih cepat dan ramah lingkungan diantaranya adalah Pelayanan Pelanggan secara teliti dan seksama.

7.    Tepat Waktu   :    Disiplin dan sikap menghargai waktu harus menjadi budaya kerja bagi seluruh jajaran. Untuk menghimpun jaringan informasi melalui solusi. Management kualitas untuk menjadikan kualitas prima di perusahaan. System Management mutu hal ini di dasari motivasi untuk mencapai kepuasan bagi pelayanan pelanggan.

8.    Kilas Prospek  :    Tim TKPK Tingkat nasional berkedudukan di Jakarta, Semarang, Yogyakarta dan Surabaya, sedangkan satuan tugas pelaksana di daerah berada pada II Propinsi.Dengan surat keputusan Presiden no. 27 tahun 1978, Tim TKPK di tingkatkan menjadi pusat Teknologi Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan, di singkat pusat TKPK, yang sekarang ini dikenal dengan sebutan Teknologi Globalisasi. Sampai dengan tahun 2010. Teknologi yang berkedudukan di Jakarta mempunyai 3 pendiri pengembang media di Surabaya. Balai Pengembang Media Televisi, di Semarang balai pengembang multimedia dan Yogyakarta Balai pengembang radio. Selain itu implementasi pendayagunaan TIK untuk Pendidikan di daerah di dukung oleh sejumlah unit pelaksana Teknis (UPT). Di daerah berupa 20 UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah).
Sejalan dengan perkembangan Teknologi Informasi & komunikasi pendidikan maka sejak tahun 2000, IT memperluas lingkup kerjanya dengan menambah unsur Teknologi Informasi ke dalam tugasnya. Sehingga nama lembaga IT Indonesia ini menjadi Pusat Teknologi Pendidikan Informasi & komunikasi.
IT merupakan salah satu pusat yang berada langsung di bawah sekretariat Jendral Departemen Pendidikan Nasional seuai dengan Permendiknas No. 23 Thn 2005 tentang organisasi dan tata kerja pusat-pusat di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional, berdasarkan Permendiknas. Penetapan tersebut sebagai penanggung jawab TIK Departemen juga mengatur tentang organisasi. Pengolahan infrastruktur aplikasi serta pengolaan sistem informasi dan konten tata kelola TIK Departemen, petugas pengelola-pengelola TIK Departemen Pemantauan dan Pengawasan


9.    Umum               :  Perkembangan Teknologi secara Nasional bertujuan nuntuk meningkatkan jaringan devisa negara, memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat rasa persaudara’an antar negara. Mendorong perkembangan daerah negara tetap untuk memelihara kepribadian bangsa dan kelestarian lingkungan hidup sejalan dengan tujuan perkembangan Teknologi Nasional dan Internasional tersebut, maka kegiatan sub sektor informasi dan komunikasi harus mampu mengahadapi tentang area global dunia dengan memberikan produk-produk maupun perngkat yang dapat bersaing dengan Negara lain. Disamping usaha pemasaran Teknologi yang lebih luas terjangjangkau skalar Internasiaonal, sehingga sub sectot teknologi menjadi sectorkan dampak langsung terdapat peningkatan kesejahteraan masyarakat penerimaan devisa negara dan pendapat daerah dari sector teknologi masih belum memnuhi target yang dioharapkan pertisipasi pemerintah, usaha negara dan pemerintah dan masyarakan masih terus dituntutut peran aktifnya. Berkembanganya sector teknologi pada suatu daerah akan berpengaru akan menjadi perangsang untuk perkembangan pembangunan sector lainya , selain memperluas lapangan lapangan keja baru dan kesempatan berusaha menumbuhkan rasa kecintaan terhadap nilai-niali budaya yang dimiliki melalui kreativitas karya seni budaya potensi-potensi Teknologi yang ditampilkan oleh masing – masing Negara Nasional dan Internasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar