PENDAHULUAN
BUDAYA INDONESIA
Indonesia merupakan negeri yang
kaya dengan keanekaragaman, baik itu keanekaragaman geografis, keanekaragaman
etnis, maupun keanekaragaman agama, keyakinan dan kepercayaan. Secara ditandai
oleh perbedaan secara horizontal, juga terdapat perbedaan-perbedaan vertical
yaitu : perbedaan-perbedaan secara ekonomi, pendidikan dan kemakmuran.
Perbedaan-perbedaan inilah yang memberi corak dan warna yang spesifik
masing-masing daerah yang didukung oleh etnic sebagai pendukung budaya-budaya
lokal.
Bagi suatu negara yang terdiri
dari ribuan pulau dan ribuan etnic seperti Indonesia ini, persatuan dan
kesatuan nampaknya bukan merupakan hal yang mudah, kecuali diadakan upaya untuk
menumbuh kembangkan budaya local dalam rangka memupuk rasa kebanggaan citra
diri, identitas diri dan etnic dengan suku lain di Indonesia, pemupukan citra
diri dan identitas diri serta etnic dan suku lain di Indonesia.
Pemupukan citra diri dan
identitas diri serta komunikasi dalam budaya tersebut harus dilakukan secara
berkesinambungan, agar rasa kebersamaan suatu bangsa dapat terus meningkat
dalam konteks ini budaya local benar-benar merupakan asset bangsa yang harus
dikembangkan dan diberdayakan untuk mendukung proses kemandirian masyarakat
sekaligus memupuk rasa persatuan dan kesatuan yang selama ini masih perlu
mendapatkan perhatian secara serius.
Dalam Garis-garis Basar Haluan
Negara (GBHN) tahun 1999-2004 disebutkan bahwa pengembangan kebudayaan suatu
bangsa perlu ditumbuhkan dengan merumuskan nilai-nilai kebudayaan terhadap
totalitas perilaku kehidupan ekonomi, politik, hukum dan kegiatan kebudayaan
dalam rangka pengembangan kebudayan nasional, serta pengembangan kebebasan
berkreasi dan berkesenian dan mengembangkan sikap kritis terhadap nilai-nilai
budaya yang serasi dan kondusif untuk menghadapi tantangan pembangunan bangsa
di masa depan. Nilai-nilai budaya berfungsi sebagai panutan masyarakat yang
tidak hanya mampu membangun dirinya tetapi juga tangguh menghadapi tantangan.
Sehingga pada tahun 1998 Pemerintah mencanangkan tahun tersebut sebagai tahun
seni dan budaya, yang ditandai dengan diurusinya bidang seni dan budaya oleh
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Pertahanan Keamanan,
Departemen Dalam Negeri dan Departemen Pariwisata Seni dan Budaya.
Untuk hal tersebut diatas, dalam
rangka pembangunan daerah, Revitalisasi elemen-elemen budaya local yang menjadi
identitas masyarakat dan daerah yang bersangkutan penting di lakukan. Salah
satu langkah guna mencapai hal-hal tersebut diatas adalah dengan melakukan
identifikasi budaya etnis local/daerah dalam rangka pengembangan daerah.
Dengan asumsi budaya local
merupakan asset penting daerah yang dapat berfungsi sebagai pendorong bagi
pembangunan dan pengembangan daerah, maka perlu diupayakan identifikasi,
pemberdayaan dan sekaligus pemanfaatan produk-produk budaya serta pariwisata
untuk kepentingan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat pendukungnya di
Kawasan Timur Indonesia.
Dalam berotonomi daerah serta
menghadapi pasar global dan AFTA tahun 2003, perkembangan Seni dan Budaya serta
Pariwisata di Kawasan Timur Indonesia maju dengan sangat pesat. Hal ini akibat
kestabilan politik, ekonomi dan keamanan di Indonesia, sangat memungkinkan
tumbuh dan berkembangnya sector dunia pariwisata di berbagai daerah Kawasan
Timur Indonesia. Banyak bermunculan hotel-hotel besar dan menengah, Perusahaan
Biro Perjalanan, Perusahaan-perusahaan Angkutan baik darat, laut maupun udara
yang tumbuh bagaikan jamur dimusim hujan.
1.
Visi : Mengembangkan sayap bisnis di era Globalisasi secara
berkesinambungan Memperluas jaringan baik dalam maupun luar yaitu : menjadi
Perusahaan yang paling kreatif & inofatif. Pada bidang Teknologi Informasi
dan Komunikasi
2.
Misi : Meningkatkan Perusahaan adalah memberi pendidikan pelayanan yang
lebih baik, menciptakan hubungan saling menguntungkan dengan swasta, Pemerintah
maupun media massa dalam system budaya Perusahaan meneladani semangat yaitu :
peduli, positif dan antusias, komunikatif, kerjasama, disiplin dan bertanggung
jawab, komitmen & produktif.
3.
Tugas : Sebagai
sebuah penghubung jaringan yang langsung berada di bawah pengawasan Menteri
Pendidikan Nasional, Inter face biochip Computer berusaha mampu bertugas
melaksanakan, mengkoordinasikan dan membina kegiatan di bidang Teknologi Informasi
dan Komunikasi berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri.
4.
Fungsi : Merumuskan
kebijakan Teknis di bidang pengembangan dan pembinaan pendayahgunaan Teknologi
Informasi & komunikasi untuk pendidikan jarak jauh / terbuka. Mengembangkan
system dan model pembelajaran melalui Pendayagunaan Teknologi Informasi &
Komunikasi untuk pendidikan jarak jauh/terbuka, termasuk pelayanan konsultasi,
mengembangkan program media untuk semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan
termasuk pelayanan konsultasi. Fasilitas warnet terbuka memberi akses system
informasi manajemen Transfer data, gambar, audio, dan audio visual melalui
jejaring pendidikan nasional & internasional.
5.
Kualitas : Menjadi
hal yang utama bahwa kualitas adalah nafas hidup. Sehingga segala daya upaya
fikiran dilakukan untuk mendukung sumberdaya manusia yang berkualitas.
Pelatihan semua aspek mutu untuk meningkatkan kesejahteraan. Kepuasan pelanggan
dalam pelayanan menjadi tanggung jawab pengawasan dan pengembangan yang
berkesinambungan selalu dilakukan dalam proses produksi. Hal ini di dukung
pengaduan yang muncul serta tenaga kerja yang berpotensi, sehingga mampu
menghasilkan produk yang berkualitas dan terjamin sesuai kebutuhan pelayanan
pelanggan. Aplikasi perangkat ini memberikan kemudahan untuk memperoleh data
akurat dalam waktu singkat.
6.
Produktifitas : Efisien
pada semua aspek dan tingkat usaha/kerja dengan mengerahkan semua daya upaya
dan fikiran untuk menghasilkan Tingkat Produktivitas yang tinggi dan daya saing
kompetitif. Proses terjamin sepanjang pengawasan yang akurat melengkapi
penelitian dan pengembangan dengan penyerapan informasi di lakukan secara
strategis. Pengembangan berusaha agar lebih cepat dan ramah lingkungan
diantaranya adalah Pelayanan Pelanggan secara teliti dan seksama.
7.
Tepat Waktu : Disiplin
dan sikap menghargai waktu harus menjadi budaya kerja bagi seluruh jajaran.
Untuk menghimpun jaringan informasi melalui solusi. Management kualitas untuk
menjadikan kualitas prima di perusahaan. System Management mutu hal ini di dasari
motivasi untuk mencapai kepuasan bagi pelayanan pelanggan.
8.
Kilas Prospek : Tim
TKPK Tingkat nasional berkedudukan di Jakarta, Semarang, Yogyakarta dan
Surabaya, sedangkan satuan tugas pelaksana di daerah berada pada II
Propinsi.Dengan surat keputusan Presiden no. 27 tahun 1978, Tim TKPK di
tingkatkan menjadi pusat Teknologi Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan, di
singkat pusat TKPK, yang sekarang ini dikenal dengan sebutan Teknologi
Globalisasi. Sampai dengan tahun 2010. Teknologi yang berkedudukan di Jakarta
mempunyai 3 pendiri pengembang media di Surabaya. Balai Pengembang Media
Televisi, di Semarang balai pengembang multimedia dan Yogyakarta Balai
pengembang radio. Selain itu implementasi pendayagunaan TIK untuk Pendidikan di
daerah di dukung oleh sejumlah unit pelaksana Teknis (UPT). Di daerah berupa 20
UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah).
Sejalan dengan
perkembangan Teknologi Informasi & komunikasi pendidikan maka sejak tahun
2000, IT memperluas lingkup kerjanya dengan menambah unsur Teknologi Informasi
ke dalam tugasnya. Sehingga nama lembaga IT Indonesia ini menjadi Pusat
Teknologi Pendidikan Informasi & komunikasi.
IT merupakan
salah satu pusat yang berada langsung di bawah sekretariat Jendral Departemen
Pendidikan Nasional seuai dengan Permendiknas No. 23 Thn 2005 tentang
organisasi dan tata kerja pusat-pusat di lingkungan Departemen Pendidikan
Nasional, berdasarkan Permendiknas. Penetapan tersebut sebagai penanggung jawab
TIK Departemen juga mengatur tentang organisasi. Pengolahan infrastruktur aplikasi
serta pengolaan sistem informasi dan konten tata kelola TIK Departemen, petugas
pengelola-pengelola TIK Departemen Pemantauan dan Pengawasan
9.
Umum : Perkembangan Teknologi secara Nasional
bertujuan nuntuk meningkatkan jaringan devisa negara, memperluas kesempatan
kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat rasa persaudara’an antar negara.
Mendorong perkembangan daerah negara tetap untuk memelihara kepribadian bangsa
dan kelestarian lingkungan hidup sejalan dengan tujuan perkembangan Teknologi Nasional
dan Internasional tersebut, maka kegiatan sub sektor informasi dan komunikasi
harus mampu mengahadapi tentang area global dunia dengan memberikan
produk-produk maupun perngkat yang dapat bersaing dengan Negara lain. Disamping
usaha pemasaran Teknologi yang lebih luas terjangjangkau skalar Internasiaonal,
sehingga sub sectot teknologi menjadi sectorkan dampak langsung terdapat
peningkatan kesejahteraan masyarakat penerimaan devisa negara dan pendapat
daerah dari sector teknologi masih belum memnuhi target yang dioharapkan
pertisipasi pemerintah, usaha negara dan pemerintah dan masyarakan masih terus
dituntutut peran aktifnya. Berkembanganya sector teknologi pada suatu daerah
akan berpengaru akan menjadi perangsang untuk perkembangan pembangunan sector lainya
, selain memperluas lapangan lapangan keja baru dan kesempatan berusaha
menumbuhkan rasa kecintaan terhadap nilai-niali budaya yang dimiliki melalui
kreativitas karya seni budaya potensi-potensi Teknologi yang ditampilkan oleh
masing – masing Negara Nasional dan Internasional.
PENDAHULUAN
BUDAYA INDONESIA
Indonesia merupakan negeri yang
kaya dengan keanekaragaman, baik itu keanekaragaman geografis, keanekaragaman
etnis, maupun keanekaragaman agama, keyakinan dan kepercayaan. Secara ditandai
oleh perbedaan secara horizontal, juga terdapat perbedaan-perbedaan vertical
yaitu : perbedaan-perbedaan secara ekonomi, pendidikan dan kemakmuran.
Perbedaan-perbedaan inilah yang memberi corak dan warna yang spesifik
masing-masing daerah yang didukung oleh etnic sebagai pendukung budaya-budaya
lokal.
Bagi suatu negara yang terdiri
dari ribuan pulau dan ribuan etnic seperti Indonesia ini, persatuan dan
kesatuan nampaknya bukan merupakan hal yang mudah, kecuali diadakan upaya untuk
menumbuh kembangkan budaya local dalam rangka memupuk rasa kebanggaan citra
diri, identitas diri dan etnic dengan suku lain di Indonesia, pemupukan citra
diri dan identitas diri serta etnic dan suku lain di Indonesia.
Pemupukan citra diri dan
identitas diri serta komunikasi dalam budaya tersebut harus dilakukan secara
berkesinambungan, agar rasa kebersamaan suatu bangsa dapat terus meningkat
dalam konteks ini budaya local benar-benar merupakan asset bangsa yang harus
dikembangkan dan diberdayakan untuk mendukung proses kemandirian masyarakat
sekaligus memupuk rasa persatuan dan kesatuan yang selama ini masih perlu
mendapatkan perhatian secara serius.
Dalam Garis-garis Basar Haluan
Negara (GBHN) tahun 1999-2004 disebutkan bahwa pengembangan kebudayaan suatu
bangsa perlu ditumbuhkan dengan merumuskan nilai-nilai kebudayaan terhadap
totalitas perilaku kehidupan ekonomi, politik, hukum dan kegiatan kebudayaan
dalam rangka pengembangan kebudayan nasional, serta pengembangan kebebasan
berkreasi dan berkesenian dan mengembangkan sikap kritis terhadap nilai-nilai
budaya yang serasi dan kondusif untuk menghadapi tantangan pembangunan bangsa
di masa depan. Nilai-nilai budaya berfungsi sebagai panutan masyarakat yang
tidak hanya mampu membangun dirinya tetapi juga tangguh menghadapi tantangan.
Sehingga pada tahun 1998 Pemerintah mencanangkan tahun tersebut sebagai tahun
seni dan budaya, yang ditandai dengan diurusinya bidang seni dan budaya oleh
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Pertahanan Keamanan,
Departemen Dalam Negeri dan Departemen Pariwisata Seni dan Budaya.
Untuk hal tersebut diatas, dalam
rangka pembangunan daerah, Revitalisasi elemen-elemen budaya local yang menjadi
identitas masyarakat dan daerah yang bersangkutan penting di lakukan. Salah
satu langkah guna mencapai hal-hal tersebut diatas adalah dengan melakukan
identifikasi budaya etnis local/daerah dalam rangka pengembangan daerah.
Dengan asumsi budaya local
merupakan asset penting daerah yang dapat berfungsi sebagai pendorong bagi
pembangunan dan pengembangan daerah, maka perlu diupayakan identifikasi,
pemberdayaan dan sekaligus pemanfaatan produk-produk budaya serta pariwisata
untuk kepentingan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat pendukungnya di
Kawasan Timur Indonesia.
Dalam berotonomi daerah serta
menghadapi pasar global dan AFTA tahun 2003, perkembangan Seni dan Budaya serta
Pariwisata di Kawasan Timur Indonesia maju dengan sangat pesat. Hal ini akibat
kestabilan politik, ekonomi dan keamanan di Indonesia, sangat memungkinkan
tumbuh dan berkembangnya sector dunia pariwisata di berbagai daerah Kawasan
Timur Indonesia. Banyak bermunculan hotel-hotel besar dan menengah, Perusahaan
Biro Perjalanan, Perusahaan-perusahaan Angkutan baik darat, laut maupun udara
yang tumbuh bagaikan jamur dimusim hujan.
1.
Visi : Mengembangkan sayap bisnis di era Globalisasi secara
berkesinambungan Memperluas jaringan baik dalam maupun luar yaitu : menjadi
Perusahaan yang paling kreatif & inofatif. Pada bidang Teknologi Informasi
dan Komunikasi
2.
Misi : Meningkatkan Perusahaan adalah memberi pendidikan pelayanan yang
lebih baik, menciptakan hubungan saling menguntungkan dengan swasta, Pemerintah
maupun media massa dalam system budaya Perusahaan meneladani semangat yaitu :
peduli, positif dan antusias, komunikatif, kerjasama, disiplin dan bertanggung
jawab, komitmen & produktif.
3.
Tugas : Sebagai
sebuah penghubung jaringan yang langsung berada di bawah pengawasan Menteri
Pendidikan Nasional, Inter face biochip Computer berusaha mampu bertugas
melaksanakan, mengkoordinasikan dan membina kegiatan di bidang Teknologi Informasi
dan Komunikasi berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri.
4.
Fungsi : Merumuskan
kebijakan Teknis di bidang pengembangan dan pembinaan pendayahgunaan Teknologi
Informasi & komunikasi untuk pendidikan jarak jauh / terbuka. Mengembangkan
system dan model pembelajaran melalui Pendayagunaan Teknologi Informasi &
Komunikasi untuk pendidikan jarak jauh/terbuka, termasuk pelayanan konsultasi,
mengembangkan program media untuk semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan
termasuk pelayanan konsultasi. Fasilitas warnet terbuka memberi akses system
informasi manajemen Transfer data, gambar, audio, dan audio visual melalui
jejaring pendidikan nasional & internasional.
5.
Kualitas : Menjadi
hal yang utama bahwa kualitas adalah nafas hidup. Sehingga segala daya upaya
fikiran dilakukan untuk mendukung sumberdaya manusia yang berkualitas.
Pelatihan semua aspek mutu untuk meningkatkan kesejahteraan. Kepuasan pelanggan
dalam pelayanan menjadi tanggung jawab pengawasan dan pengembangan yang
berkesinambungan selalu dilakukan dalam proses produksi. Hal ini di dukung
pengaduan yang muncul serta tenaga kerja yang berpotensi, sehingga mampu
menghasilkan produk yang berkualitas dan terjamin sesuai kebutuhan pelayanan
pelanggan. Aplikasi perangkat ini memberikan kemudahan untuk memperoleh data
akurat dalam waktu singkat.
6.
Produktifitas : Efisien
pada semua aspek dan tingkat usaha/kerja dengan mengerahkan semua daya upaya
dan fikiran untuk menghasilkan Tingkat Produktivitas yang tinggi dan daya saing
kompetitif. Proses terjamin sepanjang pengawasan yang akurat melengkapi
penelitian dan pengembangan dengan penyerapan informasi di lakukan secara
strategis. Pengembangan berusaha agar lebih cepat dan ramah lingkungan
diantaranya adalah Pelayanan Pelanggan secara teliti dan seksama.
7.
Tepat Waktu : Disiplin
dan sikap menghargai waktu harus menjadi budaya kerja bagi seluruh jajaran.
Untuk menghimpun jaringan informasi melalui solusi. Management kualitas untuk
menjadikan kualitas prima di perusahaan. System Management mutu hal ini di dasari
motivasi untuk mencapai kepuasan bagi pelayanan pelanggan.
8.
Kilas Prospek : Tim
TKPK Tingkat nasional berkedudukan di Jakarta, Semarang, Yogyakarta dan
Surabaya, sedangkan satuan tugas pelaksana di daerah berada pada II
Propinsi.Dengan surat keputusan Presiden no. 27 tahun 1978, Tim TKPK di
tingkatkan menjadi pusat Teknologi Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan, di
singkat pusat TKPK, yang sekarang ini dikenal dengan sebutan Teknologi
Globalisasi. Sampai dengan tahun 2010. Teknologi yang berkedudukan di Jakarta
mempunyai 3 pendiri pengembang media di Surabaya. Balai Pengembang Media
Televisi, di Semarang balai pengembang multimedia dan Yogyakarta Balai
pengembang radio. Selain itu implementasi pendayagunaan TIK untuk Pendidikan di
daerah di dukung oleh sejumlah unit pelaksana Teknis (UPT). Di daerah berupa 20
UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah).
Sejalan dengan
perkembangan Teknologi Informasi & komunikasi pendidikan maka sejak tahun
2000, IT memperluas lingkup kerjanya dengan menambah unsur Teknologi Informasi
ke dalam tugasnya. Sehingga nama lembaga IT Indonesia ini menjadi Pusat
Teknologi Pendidikan Informasi & komunikasi.
IT merupakan
salah satu pusat yang berada langsung di bawah sekretariat Jendral Departemen
Pendidikan Nasional seuai dengan Permendiknas No. 23 Thn 2005 tentang
organisasi dan tata kerja pusat-pusat di lingkungan Departemen Pendidikan
Nasional, berdasarkan Permendiknas. Penetapan tersebut sebagai penanggung jawab
TIK Departemen juga mengatur tentang organisasi. Pengolahan infrastruktur aplikasi
serta pengolaan sistem informasi dan konten tata kelola TIK Departemen, petugas
pengelola-pengelola TIK Departemen Pemantauan dan Pengawasan
9.
Umum : Perkembangan Teknologi secara Nasional
bertujuan nuntuk meningkatkan jaringan devisa negara, memperluas kesempatan
kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat rasa persaudara’an antar negara.
Mendorong perkembangan daerah negara tetap untuk memelihara kepribadian bangsa
dan kelestarian lingkungan hidup sejalan dengan tujuan perkembangan Teknologi Nasional
dan Internasional tersebut, maka kegiatan sub sektor informasi dan komunikasi
harus mampu mengahadapi tentang area global dunia dengan memberikan
produk-produk maupun perngkat yang dapat bersaing dengan Negara lain. Disamping
usaha pemasaran Teknologi yang lebih luas terjangjangkau skalar Internasiaonal,
sehingga sub sectot teknologi menjadi sectorkan dampak langsung terdapat
peningkatan kesejahteraan masyarakat penerimaan devisa negara dan pendapat
daerah dari sector teknologi masih belum memnuhi target yang dioharapkan
pertisipasi pemerintah, usaha negara dan pemerintah dan masyarakan masih terus
dituntutut peran aktifnya. Berkembanganya sector teknologi pada suatu daerah
akan berpengaru akan menjadi perangsang untuk perkembangan pembangunan sector lainya
, selain memperluas lapangan lapangan keja baru dan kesempatan berusaha
menumbuhkan rasa kecintaan terhadap nilai-niali budaya yang dimiliki melalui
kreativitas karya seni budaya potensi-potensi Teknologi yang ditampilkan oleh
masing – masing Negara Nasional dan Internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar